Pendidikan anak usia dini adalah gerbang awal terbentuknya sebuah peradaban. Anak usia dini adalah anak-anak dengan rentan usia 0-6 tahun (Undang-undang SISDIKNAS tahun 2003) atau 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak. Pada rentan usia ini, para ahli neurology menyatakan bahwa pada kurun waktu 4 tahun pertama, kecerdasan otak anak terbentuk sebesar 50% dan menjadi 80% pada usia 8 tahun, sebelum menjadi 100% pada usia 18 tahun (www. Kompasiana.com: 2011). Merujuk pada data penelitian tersebut, pantaslah bila masa usia dini disebut juga sebagai golden age atau masa keemasan karena kecerdasan mereka yang berkembang pesat dan dapat berdampak permanen. Periode ini sangat berharga dan tidak pernah bisa tergantikan dalam episode hidup seorang manusia.

      Tersadarkan oleh urgensi issue tersebut, para ahli pendidikan dan praktisi pendidikan anak usia dini banyak merumuskan inovasi dalam metode dan strategi pengajaran melalui penelitian-penelitian yang mereka lakukan. Namun pada prinsipnya, mereka sepakat bahwa children are children, they are not little adult (Musthafa: 2010). Anak bukanlah orang dewasa, dan mereka memiliki dunia mereka sendiri sehingga selayaknya para guru PAUD memahami karakter anak dan bagaimana cara mereka belajar.

      Menurut pakar pendidikan Prof Dr. Arief Rahman, MPd., salah satu karakter anak-anak usia dini adalah hidup dalam alam hayal. Mereka menyukai sesuatu yang aneh, fantastis dan imaginative. Dengan demikian, tidaklah heran bila banyak penelitian telah membuktikan bahwa metode bercerita adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai normatif maupun pembentukan karakter yang merupakan sasaran utama target pembelajaran bagi anak usia dini. Metode bercerita juga ternyata sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak karena mengandung elemen-elemen kebahasaan yang terkandung dalam unsur narasi cerita tersebut. Selain itu, melihat pada era globalisasi saat ini, kemampuan berbahasa Inggris bukanlah suatu hal mewah lagi tetapi sudah menjadi keharusan bagi kita dan usia dini adalah masa yang tepat untuk memulainya.

      Cerita adalah rangkaian cerita yang disampaikan baik lisan maupun tulisan dan bisa bersifat fakta (nyata) maupun fiksi (tidak nyata). Kedua tehnik ini memerlukan keterampilan dan kreatifitas dalam penyampaiannya. Dari keempat kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, membaca dan menulis, kemampuan menulis disinyalir sebagai kemampuan berbahasa yang paling menantang bahkan bagi para pendidik. Hal ini terbukti dengan minimnya narasi cerita/ buku cerita yang dipublikasikan setiap tahunnya di Indonesia terlebih lagi cerita anak berbahasa Inggris yang konten ceritanya disesuaikan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Padahal, bila dikaitkan dengan metode bercerita dalam pengajaran (khususnya PAUD) kemampuan menulis narasi cerita harus dimiliki oleh para guru PAUD untuk menciptakan sebuah medium untuk pembentukan karakter- karakter baik anak didik mereka.

      Salah satu institusi pendidikan anak usia dini di Bandung adalah PAUD Nurul Hikmah yang beralamat di Jalan Suryalaya III Kelurahan Cijagra Kota Bandung. Metode bercerita akan sangat efektif untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan sekaligus pengajaran Bahasa Inggris pada anak didik mereka. Tentunya, cerita harus disesuaikan dengan konteks sosial budaya lingkungan, juga misi dan visi institusi tersebut yang tidak dapat diakomodir semua oleh narasi buku cerita yang telah beredar dan dijual bebas. Hal ini mengindikasikan bahwa guru-guru setempat diharapkan dapat menggunakan pengetahuan dan kreatifitas mereka untuk menulis narasi cerita berbahasa Inggris sendiri.

     Disebabkan oleh masih meningkatnya masyarakat yang terpapar COVID-19, pandemic yang menyebabkan diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), sehingga adanya larangan untuk berkumpul, maka pelatihan diberikan secara online kepada 7 orang guru PAUD Nurul Hikmah yang berlangsung tanggal 2 Juni 2020, dan seminggu sebelumnya panduan online dan digital buku panduan penulisan cerita anak berbahasa Inggris telah diberikan.

Cuplikan video kegiatan ini dapat dilihat di  https://youtu.be/pYbCgJi4I2g